Membahas jenis Arduino tentunya tak lengkap jika tidak dibahas secara lengkap dari awal. Arduino merupakan salah satu platform elektronik open-source yang sangat banyak dipakai di dunia saat ini. Karena sifatnya yang open-source menjadikannya makin berkembang dari hari ke hari. Saat ini banyak sekali varian arduino yang beredar di pasaran sesuai dengan kebutuhan sistem yang akan kita buat.
Secara awam, Arduino merupakan mini komputer di dalam satu board seukuran jempol orang dewasa yang di dalamnya terdapat prosesor, RAM, port input-output, dan flash storage. Seperti layaknya PC yang kita gunakan sehari- hari, semakin tinggi spesifikasi perangkatnya juga semakon mahal harganya.
Keunggulan Arduino
Sebenarnya banyak sekali board bermunculan di dunia embeded system yang mengusung berbagai merek prosesor seperti Intel, Atmel, ARM, dll. Beberapa keunggulan arduino dibanding board yang lain antara lain:
1. Murah
Arduino dapat dikatakan cukup murah dibandingkan dengan board yang lain jika kita lihat dari fungsionalitasnya yang sangat besar. Kita dapat memiliki sebuah board arduino yang harganya tak lebih dari Rp 30.000,-. Saking murahnya, saya sendiri sampai punya 5 buah arduino nano dan Uno untuk berbagai percobaan yang saya lakukan.
2. Dapat berjalan di berbagai OS
Arduino menyediakan IDE yang dapat berjalan di sistem operasi populer seperti Linux, Windows, dan MacOS dengan kompatibilitas yang sangat baik. Pengalaman saya menggunakan board lain, saya mengalami kesulitan ketika proses compiling dan downloading program ke dalam flash memori.
3. Bahasa pemrograman lebih mudah
Bahasa pemrograman yang ditawarkan dengan Arduino IDE adalah daya tarik tersendiri bagi pengguna di dunia. Hal ini disebabkan karena bahasa pemrograman arduino sangat simpel dan mudah dipahami bahkan oleh pemula sekalipun. Hal ini berbeda ketika menggunakan C untuk AVR, bahasa yang digunakan akan lebih sulit dimengerti oleh orang awam. Dalam Arduino IDE juga telah disediakan berbagai library program yang siap digunakan, cukup dengan memanggil fungsinya saja, tak usah repot menuliskan program puluhan baris.
4. Open-source & fleksibilitas penambahan software
Meskipun bahasa arduino telah dibuat simpel (diturunkan dati C++), namun bagi sebagian orang yang telah ahli dalam pemrograman hardware pasti ada kekurangan yang hanya bisa diatasi dengan menuliskan kode C secara langsung. Arduino mendukung penulisan bahasa C secara langsung di dalam IDE, atau bahkan menggunakan library bahasa C.
5. Open-source & fleksibilitas penambahan hardware
Sifatnya yang open-source membuat semua orang di dunia berhak membuat desain dan bentuk Arduino seperti yang mereka kehendaki dan sesuai dengan kebutuhan mereka masing- masing. Hal ini juga mendorong berkembangnya modul hardware seperti sensor module, display module, driver, & storage module. Akan banyak sekali kita jumpai modul sensor yang jika kita perhatikan bentuk dan fungsionalitasnya sama namun dibuat oleh pabrik yang berbeda.
Jenis Arduino
Kali ini kita bahas jenis Arduino yang banyak kita jumpai di pasaran Indonesia. Berikut ulasannya:
1. Arduino Uno
Arduino Uno merupakan jenis yang paling populer di Indonesia. Bentuk yang pas, harga terjangkau, dan kemudahan dukungan hardware (modul & shield) adalah alasan utama banyak orang memilih jenis arduino ini. Harga yang ditawarkan di Indonesia paling murah Rp 70.000,-. Berikut spesifikasi lengkapnya:
Spesifikasi arduino Uno
Spesifikasi arduino Uno
Mikrokontroler | ATmega328P |
Tegangan Operasi | 5V |
Tegangan input (recommended) | 7-12V |
Tegangan input (limit) | 6-20V |
Digital I/O Pins | 14 (of which 6 provide PWM output) |
PWM Digital I/O Pins | 6 |
Analog Input Pins | 6 |
DC Current per I/O Pin | 20 mA |
DC Current for 3.3V Pin | 50 mA |
Flash Memory | 32 KB (ATmega328P) of which 0.5 KB used by bootloader |
SRAM | 2 KB (ATmega328P) |
EEPROM | 1 KB (ATmega328P) |
Clock Speed | 16 MHz |
LED_BUILTIN | 13 |
Dimensi | 68.6 mm x 53.4 mm |
Berat | 25 g |
2. Arduino Nano
Arduino Nano sebenarnya mirip seperti Uno, namun bentuk boardnya lebih kecil. Harga di pasaran Indonesia sekitar Rp 40.000,- per buahnya. Biasanya jensi arduino nano digunakan dalam aplikasi yang menuntut keringkasan. Ukurannya yang mini merupakan daya tarik tersendiri bagi pengguna. Selain itu sumber tegangan dapat diperoleh dari USB, bisa smartphone charger maupun power-bank. Berikut spesifikasinya:
Spesifikasi arduino Nano
Spesifikasi arduino Nano
Mikrocontroler | ATmega328P |
Arsitektur | AVR |
Tegangan Kerja | 5 V |
Flash Memory | 32 KB of which 2 KB used by bootloader |
SRAM | 2 KB |
Clock Speed | 16 MHz |
Analog I/O Pins | 8 |
EEPROM | 1 KB |
DC Current per I/O Pins | 40 mA (I/O Pins) |
Input Voltage | 7-12 V |
Digital I/O Pins | 22 |
PWM Output | 6 |
Power Consumption | 19 mA |
Dimesi | 18 mm x 45 mm |
Berat | 7 g |
3. Arduino Mini
Arduino mini adalah varian yang paling simpel dibanding yang lain karena tidak ada serial-to-ttl di dalamnya seperti yang ada di Nano. Ukuran ini memugkinkan aplikasi pada sistem yang sangat ringkas. Saat ini ada 2 varian dari Mini yaitu menggunakan prosesor jenis ATmega 168 dan ATmega 328 dengan tegangan kerja 5v dan 3,3v. Berikut spesifikasi lengkapnya:
Spesifikasi arduino Nano
Spesifikasi arduino Nano
Mikrocontroler | ATmega328P |
Tegangan Kerja | 5V |
Tegangan input | 7-9 V |
Digital I/O Pins | 14 (of which 6 provide PWM output) |
Analog Input Pins | 8 (of which 4 are broken out onto pins) |
DC Current per I/O Pin | 40 mA |
Flash Memory | 32 KB (of which 2 KB used by bootloader) |
SRAM | 2 KB |
EEPROM | 1 KB |
Clock Speed | 16 MHz |
Dimensi | 30 mm x 18 mm |
4. Arduino Mega
Arduino Mega merupakan varian yang lebih tinggi dari seri Uno. Memiliki prosesor yang lebih tinggi dan port input-output yang lebih banyak membuat Arduino Mega dapat digunakan dalam aplikasi yang lebih kompleks. Harga di pasaran Indonesia berkisar antara Rp 150.000,- per buah nya. Berikut spesifikasi lengkapnya:
Spesifikasi arduino Mega
Spesifikasi arduino Mega
Mikrokontroler | ATmega2560 |
Tegangan Operasi | 5V |
Tegangan Input (recommended) | 7-12V |
Tegangan Input (limit) | 6-20V |
Digital I/O Pins | 54 (of which 15 provide PWM output) |
Analog Input Pins | 16 |
DC Current per I/O Pin | 20 mA |
DC Current for 3.3V Pin | 50 mA |
Flash Memory | 256 KB of which 8 KB used by bootloader |
SRAM | 8 KB |
EEPROM | 4 KB |
Clock Speed | 16 MHz |
LED_BUILTIN | 13 |
Dimensi | 101.52 mm x 53.3 mm |
Berat | 37 g |
Nah itu tadi adalah pembahasan tentang jenis-jenis arduino yang ada di pasaran indonesia. Share dan tinggalkan komentar sebagai apresiasi untuk penulis 🙂